Skripsi
Diferensiasi Makna Denotatif dan Konotatif Berdasarkan Aspek Nilai Rasa dan Kelaziman Pemakaian Kata Meninggal, Mati, Tewas, Wafat, Gugur, Mampus dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Taufik, MH. 2009. "Diferensiasi Makna Denotatif dan Makna Konotatif Berdasarkan Aspek Nilai Rasa dan Kelaziman Pemakaian Kata Meninggal, Mati, Tewas, Wafat, Gugur, Mampus dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA". Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I Drs. Bowo Hermaji, M. Pd. Pembimbing II Sutji Muljani, S.S., M. Hum.
Kata Kunci : diferensiasi, makna denotatif dan konotatif, nilai rasa, kelaziman pemakaian kalimat.
Penelitian ini berusaha menganalisis proses transposisi (perubahan) makna denotatif dan konotatif kata meninggal, mati, tewas, wafat, gugur, dan mampus. Dalam penelitian ini proses transposisi makna kata baru akan berlangsung dalam situasi berbahasa (komunikasi), baik lisan maupun tulisan. Hal itu mengakibatkan diferensiasi makna dari pemakaian tiap kata tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan diferensiasi makna denotatif dan konotatif kata meninggal, mati, tewas, wafat, gugur, dan mampus berdasarkan aspek nilai rasa dan kelaziman pemakaiannya dalam kalimat serta implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini dibatasi berdasarkan aspek nilai rasa dan kelaziman pemakaian kata meninggal, mati, tewas, wafat, gugur, dan mampus kategori makna denotatif dan konotatif.
Metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitik yaitu teknik menjawab permasalahan dengan menguraikan suatu proses tingkah laku subjek penelitian sesuai dengan masalah yang ditelitinya serta dengan menggunakan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh mengenai peristiwa empiris yang dapat menghasilkan suatu konsep. Peristiwa empiris tersebut kemudian dicari korelasinya untuk membentuk teori substantif dan simpulan-simpulan penelitian dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan.
Diferensiasi makna denotatif dan konotatif kata meninggal, mati, tewas, wafat, gugur, dan mampus dapat terjadi karena penggunaan gaya bahasa, pengaruh proses gramatikal (afiksasi, reduplikasi, dan komposisi), faktor kesalahan nalar, ketidakjelasan makna kalimat, pleonasme, ambiguitas atau kegandaan makna, kontaminasi atau kerancuan kata atau kalimat, faktor konteks kalimat, faktor subjek yang dikenai kata itu, dan faktor emotif. Tidak ada satu konotasi yang bersifat baku dan tetap. Ada makna konotasi yang pada satu waktu bersifat negatif tetapi pada saat yang lain bersifat positif. Hal tersebut disebabkan adanya pengaruh pengalaman dan asosiasi masyarakat pemakai bahasa. Bentuk verba meninggal, mati, tewas, wafat, gugur, dan mampus ada yang hanya memiliki makna denotatif, tetapi ada juga yang memiliki makna konotatif. Bentuk verba meninggal, mati, tewas, wafat, gugur, dan mampus memiliki diferensiasi makna inheren secara kualitas nilai rasa.
PBSID09050 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain