Skripsi
Pengaruh Perbedaan Kedalaman Perairan Pada Pengoperasian Jaring Kejer (Bottom Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan Di Perairan Suradadi Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Jawa - Tengah
M. JULHAM SAPUTRA. 3106500293. Pengaruh Perbedaan Kedalaman Perairan Pada Pengoperasian Jaring Kejer (Bottom Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan Di Perairan Suradadi Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Jawa - Tengah (Pembimbing : KUSNANDAR dan THIMOTIUS JASMAN).
Rajungan hidup pada habitat yang beraneka ragam mulai dari daerah pantai dengan dasar pasir bercampur dengan rumput-rumput laut di pulau-pulau karang dan di laut terbuka, namun lebih menyenangi perairan yang memiliki dasar pasir berlumpur. Rajungan sering terlihat berenang pada kedalaman kurang dari 1 meter sampai kedalaman 65 meter, tetapi umumnya berenang ke daerah permukaan setelah tengah malam, berenang dengan aktif mengikuti arah arus. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan penelitian tentang keberadaan kondisi kedalaman perairan yang menghasilkan tangkapan yang optimal pada pengoperasian alat tangkap jaring kejer (Bottom gill net), yaitu kedalaman perairan 10 m dan kedalaman perairan 15 m.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kedalaman perairan pada operasi penangkapan jaring kejer terhadap hasil tangkapan rajungan dan untuk mengetahui kedalaman perairan yang memberikan hasil tangkapan terbaik pada alat tangkap jaring kejer.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2010 sampai dengan tanggal 26 Juni 2010 di perairan Suradadi Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Jawa - Tengah dengan Fishing Base di TPI Suradadi Kabupaten Tegal Jawa Tengah.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rajungan hasil tangkapan jaring kejer dengan kedalaman perairan 10 meter dan 15 meter, sedangkan alat yang digunakan terdiri dari dua unit jaring kejer (Bottom gill net), satu unit perahu motor dan alat bantu penangkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen penangkapan ikan (eksperimental fishing methode) dengan mengikuti secara langsung operasi penangkapan alat tangkap jaring kejer.
Hasil tangkapan rajungan selama penelitian secara keseluruhan dari 15 kali ulangan hasil tangkapan rajungan alat tangkap kejer pada kedalaman 10 meter sebesar 347 ekor dengan berat 35,7 kg lebih besar dari pada hasil tangkapan rajungan pada kedalaman 15 meter sebesar 183 ekor dengan berat 19,1 kg. Berdasarkan hasil pengujian t student diperoleh bahwa jumlah (ekor) dan berat (kg) hasil tangkapan rajungan dengan menggunakan jaring kejer antara kedalaman 10 meter dan 15 meter mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Penyebaran rajungan pada kedalaman 10 meter lebih baik dari pada kedalaman 15 meter. Hal ini disebabkan karena rajungan hidup di perairan pantai (dangkal). rajungan berenang ke pantai (ke arah yang lebih dangkal) pada waktu malam hari dan lebih sering menjelang tengah malam.
PSDP0810004 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain