t tabel = 2,576 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) antara siswa kelas X SUPM Negeri Tegal yang menerapkan kehidupan asrama dengan siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama. Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas X SUPM Negeri Tegal Tahun Pelajaran 2009/2010 yang menerapkan kehidupan asrama adalah lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama (M2 = 72,13 > M1 = 61,93), maka secara empiris terbukti bahwa kehidupan asrama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas X SUPM/SMK. Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti secara empiris. Dengan efektifnya penerapan kehidupan asrama, maka hendaknya metode tersebut dipertahankan keberadaannya. Pihak sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana belajar yang mendukung pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam rangka penyelenggaraan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hendaknya guru Pendidikan Kewarganegaraan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan konsep belajar tuntas, dengan berorientasi pada peningkatan daya serap siswa terhadap materi pelajaran." />
Skripsi
Pengaruh Kehidupan Asrama terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Siswa Kelas X di SUPM Negeri Tegal Tahun Pelajaran 2009/2010
Rohman, Mujib. Pengaruh Kehidupan Asrama Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Siswa Kelas X di SUPM Negeri Tegal Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. 2010.
Kata Kunci: Kehidupan Asrama, Prestasi Belajar PKn
Pokok masalah dalam penelitian ini: "Apakah ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) antara siswa kelas X SUPM Negeri Tegal yang menerapkan kehidupan asrama dengan siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama?". Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) antara siswa kelas X SUPM Negeri Tegal yang menerapkan kehidupan asrama dengan siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama.
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas X SUPM Negeri Tegal yang menerapkan kehidupan asrama sejumlah 169 orang dan siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama sejumlah 120 orang. Dengan demikian total populasi adalah sejumlah 289 orang. Sedangkan sampel sejumlah 30 siswa dari masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok pembanding dengan menggunakan teknik undian untuk mengundi kelas penelitian. Metode pengumpulan data pokok yang digunakan yaitu metode tes yang telah terstandar. Sedangkan metode analisis data menggunakan t-test.
Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan perolehan t hitung = 2,882 > t tabel = 2,576 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) antara siswa kelas X SUPM Negeri Tegal yang menerapkan kehidupan asrama dengan siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama. Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas X SUPM Negeri Tegal Tahun Pelajaran 2009/2010 yang menerapkan kehidupan asrama adalah lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 3 Kota Tegal yang tidak menerapkan kehidupan asrama (M2 = 72,13 > M1 = 61,93), maka secara empiris terbukti bahwa kehidupan asrama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas X SUPM/SMK. Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini telah terbukti secara empiris.
Dengan efektifnya penerapan kehidupan asrama, maka hendaknya metode tersebut dipertahankan keberadaannya. Pihak sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana belajar yang mendukung pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam rangka penyelenggaraan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hendaknya guru Pendidikan Kewarganegaraan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan konsep belajar tuntas, dengan berorientasi pada peningkatan daya serap siswa terhadap materi pelajaran.
PPKN08104 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain