Skripsi
Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Proses Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal
Sobirin (2010). Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Proses Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal. Skripsi: Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal.
Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan: "Apakah disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap proses kepangkatan Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal?. Sedangkan tujuannya yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap proses kepangkatan Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal.
Populasi dalam penelitian ini yaitu Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal yang tercatat sampai dengan bulan April 2010 yaitu sejumlah 58 orang, karena populasinya bersifat terjangkau maka digunakan sampel jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan alat analisis korelasi sederhana rank Spearman dan analisis determinasi.
Penelitian secara umum menyimpulkan bahwa ada nilai korelasi positif dalam kategori sedang antara disiplin kerja dengan proses kepangkatan PNS, yaitu sebesar 0,506. Nilai korelasi tersebut mengandung pengertian bahwa ada hubungan positif cukup kuat antara disiplin kerja dengan proses kepangkatan PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tegal. Semakin tinggi disiplin, maka ada kecenderungan terjadi kenaikan proses kepangkatan. Demikian pula sebaliknya semakin rendah disiplin, maka ada kecenderungan terjadi penundaan proses kepangkatan.
Disiplin kerja memberikan kontribusi terhadap proses kepangkatan sebesar 25,60% yang dapat diinterpretasikan bahwa keragaman total variabel proses kepangkatan PNS di sekitar rata-ratanya 25,60% dijelaskan melalui hubungan antara disiplin kerja dengan proses kepangkatan PNS, sedangkan 74,40% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan.
Perlu adanya konsekuensi yang logis berupa tindakan nyata baik pada sangsi maupun penghargaan terhadap subyek pegawai terutama terhadap proses kepangkatannya, sehingga disiplin kerja dapat diterapkan secara layak. Perlu adanya layanan kepegawaian yang lebih optimal guna membantu pegawai berdisiplin tinggi namun mengalami kendala dalam pengurusan proses kepangkatan sehingga nantinya dapat terhindar dari penurunan kinerja pegawai yang bersangkutan yang disebabkan karena proses kepangkatannya yang tertunda.
MP091025 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain