Skripsi
Nilai - Nilai Religius dalam Novel Jangan Biarkan Surau ini Roboh Karya Taufiqurrahman Al-Azizy dan Implikasi Pembelajarannya di SMP.
KURNINGSIH ENDANG, NPM. 1506500666, SKRIPSI, 2010. Nilai - Nilai
Religius dalam Novel Jangan Biarkan Surau ini Roboh Karya Taufiqurrahman Al-Azizy dan Implikasi Pembelajarannya di SMP. Program Studi Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.
Kata Kunci : Pejuang Surau
Setting kisah cerita dalam novel tersebut di ambil dari sebuah desa kecil yang masyarakatnya bermata pencaharian tani, dukuh seworan namanya.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji nilai-nilai religius (agama) dan implikasinya dalam pembelajaran di SMP.
Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengkajian novel ini adalah metode deskriptif kualitatif. Ini artinya penulis mendeskripsikan nilai-nilia religius dalam novel tersebut dan implikasinya dalam pembelajaran sastra.
Tokoh - tokoh dalam Novel Jangan Biarkan Surau Ini Roboh adalah sebagai berikut : Ibrahim (Seorang Pemuda Pejuang Surau, Santri kesayangan Kiai : bersih dan tulus hatinya, peduli, pekerja keras,patuh), Sarah (teman ngaji Ibrahimn : cantik dan rupawan, peduli,sehati), Kiai Ahmad (Guru ngaji : Bijaksana, mengayomi, sabar, tabah, qona'ah), Yusuf (kakak Ibrahim/suami sarah : rupawan, ambisius, cakap), Partinah (Istri Ibrahim : tulus hatinya, berpenampilan biasa saja, Ayah Ibrahim : Keras, Berpandangan materi, Ibu Ibrahim : Penyayang, Pengasuh anak-anaknya, Ibu rumah tangga, Ayah Sarah : Menurut akal fikirannya sendiri, Berpandangan materi, Ibu Sarah : Lebih lembut, motivator sang putri, Jadul : Sahabat Ibrahim: Berperawakan keras dan kasar tapi lembut hatinya, ditakuti dan disegani pemuda-pemudi Dukuh Seworan, Gio : Preman, Desa Bolo : Berperawakan besar, bertato, beringas, memiliki nurani bersih, H. Misbach : Rekan seperjuangan Ibrahim di kota, berpandangan agama, Tokoh Peran Pembantu : Mbok Partiyem (Ibu Partinah), Kakek pemilik hewan ternak, Milah & Aisyah (Adi Partinah ),Chaerul, dsb.
Nilai-nilai religius (agama) dalam Novel Jangan Biarkan Surau Ini Roboh yaitu : Berpegang Teguh (tamassuk) pada Keyakinan dan Keimanan kepada Allah, Cinta dan Benci karena Allah ( Khub fillah, Bughdu fillah ), Hatinya selalu Berkait (ta'alluq) dengan Masjid / Surau (Rumah Allah), Mengikuti Jejak Ulama, Menyampaikan Amanat dan Melaksanakan Wasiat Secara Konsekuen, Menerima dengan lapang dada (Qona'ah )
Implikasi nilai-nilai religius dalam novel Jangan Biarkan Surau ini Roboh ditentukan dalam Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ). Yang mana KBM dapat terlaksana dengan baik apabila adanya 4 ( empat ) komponen yang saling kait mengait, yaitu : Guru ( Pengajar, Pendidik, Pembimbing ), Siswa ( Peserta Ajar ), Metode Pengajaran, dan Media Ajar.
PBSID081028 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain