Skripsi
Teknik Penyutradaraan dalam Drama Kutu Karya Apas Khafasy dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA
ALFARIS LUKMAN, 2010. "Teknik Penyutradaraan dalam Drama Kutu Karya Apas Khafasy dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA". Skripsi. Tegal. Program Strata 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal, Pembimbing I Drs. Tri Mulyono, MPd, Pembimbing II M. Sulaiman, S.S., M. Hum.
Kata Kunci : Teknik Penyutradaraan, Drama, dan Implikasi Pembelajaran.
Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan, yaitu, bagaimana menggunakan teknik penyutradaraan dalam drama "Kutu" karya Apas Khafasy dan Adakah kemungkinanannya drama "Kutu" karya Apas Khafasy tersebut dapat dijadikan sebagai materi pembelajaran di SMA.
Tujuan Penelitian ini adalah Mendeskripsikan teknik penyutradaraan dalam drama "Kutu" karya Apas Khafasi dan mengimplikasikan hasil penelitian drama "Kutu" karya Apas Khafasy sebagai materi pembelajaran drama di SMA.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dan analisis data. Pendekatan objektif memungkinkan hasil analisis data benar-benar objektif terhadap teknik-teknik penyutradaraan, sedangkan teknik analisis data berfungsi untuk menganalisis teknik-teknik penyutradaraan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam laporan penelitian ini. Hasil analisis data yang diperoleh kemudian dikaitkan dengan kemungkinan drama tersebut sebagai materi pembelajaran di sekolah.
Hasil penelitian setelah menguasai semua teknik penyutradaraan dalam bermain drama maka seorang sutradara dengan lancar menyutradarai sebuah pementasan dengan baik. Teknik penyutradaraan dalam sebuah pementasan mencakup berbagai hal yang kajiannya meliputi perencanaan produksi pementasan, pembinaan calon aktor dan mementaskan. Teknik penyutradaraan dikaji untuk mengetahui gambaran seorang sutradara dalam sebuah seni teater. Dengan menguasai teknik bermain drama. Pemilihan materi untuk bahan pembelajaran drama di SMA meliputi aspek penjelajahan, intepretasi dan rekreasi.
Disimpulkan bahwa dengan menguasai teknik penyutradaraan maka seorang sutradara dapat menyutradarai dengan baik, dan dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya sastra terutama pada drama. Berdasarkan hasil tersebut, penulis menyarankan Guru bahasa dan sastra Indonesia harus menguasai tentang pembelajaran drama yang nantinya dapat mendorong kekreatifitas dan keaktifan siswa dalam belajar drama maupun dalam pola pikir siswa dalam belajar yang lainya.
PBSID081044 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain